Proyek Akhir
ANALISIS SISTEM PENDINGINAN
PADA TOYOTA STARLET
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Diploma Tiga
Untuk mencapai gelar Ahli Madya
Disusun Oleh :
Nama : Syaiful Lukman
NIM : 5250302011
Prodi : Teknik Mesin DIII
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
ii
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Proyek Akhir, tahun 2005 judul “ ANALISIS SISTEM STARTER
PADA TOYOTA STARLET “.
Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Proyek Akhir
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing,
Drs. Supraptono, M.Pd.
NIP. 131125645
Penguji II Penguji I
Drs. Murdani, M.Pd. Drs. Supraptono, M.Pd.
NIP. 130894848 NIP. 131125645
Ketua Jurusan Teknik Mesin Ka. Prodi DIII Teknik Mesin
Drs. Pramono Drs. Wirawan Sumbodo, M.T.
NIP. 131474226 NIP. 131876223
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Prof. Dr. Soesanto
NIP. 130875753
iii
iii
ABSTRAKSI
Syaiful Lukman, 2005. “Analisis Sistem Pendinginan Pada Toyota Starlet”.
Proyek Akhir. Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Tenaga mesin diperoleh dari hasil pembakaran campuran bahan bakar
dan udara. Akibat dari proses pembakaran ini adalah panas, yang apabila tidak
dikontrol akan mengakibatkan overheating pada mesin. Karena itu, perlu adanya
sistem pendingin dalam mesin. Sistem pendingin berfungsi untuk menurunkan
temperatur mesin, supaya dapat bekerja optimal.
Berdasarkan latar belakang tersebut timbul beberapa permasalahan,
diantaranya : (1) Apa prinsip kerja dari sistem pendinginan yang digunakan pada
Toyota Starlet, (2) Komponen apa saja yang bekerja pada sistem pendinginan
Toyota Starlet, (3) Apa troubleshooting pada sistem pendinginan Toyota starlet.
Prinsip kerja dari sistem pendinginan Toyota Starlet adalah : pada saat
mesin hidup dan belum mencapai temperatur kerja mesin, penyerapan panas oleh
air pendingin belum diperlukan. Termostat belum membuka, karena temperatur
air pendingin belum mencapai suhu kerja. Air pendingin akan mengalir melalui
saluran by pass, dan kembali ke kantong-kantong air. Apabila temperatur mesin
sudah tercapai, maka termostat akan membuka dan air akan bersirkulasi melalui
termostat tersebut. Sirkulasi air pendingin yang bekerja pada Toyota Starlet adalah
sirkulasi dengan tekanan (forced circulation). Keuntungan sistem pendingin
dengan sirkulasi tekanan adalah dapat mempercepat sirkulasi air pendingin dan
temperatur kerja mesin lebih cepat tercapai. Komponen-komponen dari sistem
pendingin antara lain : (1) Radiator berfungsi untuk mendinginkan air pendingin,
(2) Pompa Air berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dengan jalan
membuat perbedaan tekanan, (3) Kantong Air (water jacket), (4) Sumbat Penutup.
(5) Tutup Radiator, (6) Termostat, (7) Kipas Radiator berfungsi untuk
mengalirkan udara pada inti radiator, (8) Selang Karet dan Klem Selang, (9) Botol
Pelimpah (reservoir), (10) Coolant dan Air Pendingin, (11) Sabuk / Belt.
Kerusakan yang sering terjadi pada sistem pendingin adalah : (1) Suhu
diatas rata-rata (overheating), (2) Suhu dibawah normal (over cooling), (3) Air
pendingin cepat habis, (4) Terdapat bunyi pada sistem pendingin, (5) Air radiator
tercampur oli, (6) Air pendingin kotor disebabkan oleh adanya kotoran yang
bercampur dengan karat. Cara mengatasinya adalah dengan menganti air
pendingin.
iv
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
􀁨 “ Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan dari pada menimbulkan
senyum pada wajah orang lain, terutama pada wajah orang yang kita
cintai.” (Ams 1902)
􀁨 “ Engkau jauh lebih berharga dari pada emas bagi seseorang yang
mengagumimu. Berikan hatimu padanya atau kagumi dia.”
(Kahlil Gibran)
􀁨 “ Jika engkau tidak memahami sahabatmu dalam semua kondisi, maka
engkau tidak akan pernah memahaminya.” (Kahlil Gibran)
􀁨 “ Hadapilah semua kenyataan yang ada dengan ketenangan hati.”
PERSEMBAHAN.
Laporan ini Aku persembahkan untuk :
Bapak dan Ibu_ku tercinta.
v
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proyek Akhir dan Laporan Proyek Akhir ini. Laporan ini tidak
akan terwujud tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis sangat berterima kasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan Proyek Akhir dari awal sampai akhir. Kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih pada:
1. Bapak Prof. Dr. Soesanto, Dekan Fakultas Teknik.
2. Bapak Drs. Pramono, Ketua Jurusan Teknik Mesin.
3. Bapak Drs. Wirawan Sumbodo, M.T, Ketua Program Pendidikan DIII Teknik
Mesin.
4. Bapak Drs. Supraptono, M.Pd, Dosen Pembimbing Proyek Akhir.
5. Bapak Drs. Murdani, M.Pd, Dosen Penguji Proyek Akhir.
6. Bapak Widi widayat, S.Pd, Dosen Pembimbing Lapangan Proyek Akhir.
7. Rekan-rekan DIII Teknik Mesin angkatan tahun 2002.
Harapan penulis, semoga Laporan Proyek Akhir ini bermanfaat bagi
pembaca, terutama untuk adik-adik kelas dalam pembuatan Laporan Proyek
Akhir. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca senantiasa penulis
harapkan.
Akhirnya, tiada kata yang pantas penulis ucapkan, selain mensyukuri
nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan.
Semarang, Desember 2005
Penulis.
vi
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
ABSTRAK....................................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Alasan Pemilihan Judul........................................................................ 1
B. Permasalahan ....................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................. 3
D. Manfaat ................................................................................................ 3
E. Sistematika Tugas Akhir...................................................................... 4
BAB II. SISTEM PENDINGINAN PADA TOYOTA STARLET ................. 5
A. Landasan Teori..................................................................................... 5
B. Prinsip Kerja Sistem Pendinginan Toyota Starlet................................ 7
C. Komponen Sistem pendinginan Toyota Starlet.................................... 9
D. Cara Kerja Komponen Sistem Pendinginan Air .................................. 18
E. Proses Sirkulasi Pendinginan Air......................................................... 24
vii
vii
F. Kerusakan-Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Sistem
Pendinginan dan cara mengatasinya.................................................... 25
G. Skema Gangguan Sistem Pendinginan Toyota Starlet......................... 32
H. Diagram Alur Troubleshooting............................................................ 34
BAB III. PENUTUP ........................................................................................ 37
A. Simpulan .............................................................................................. 37
B. Saran..................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 38
LAMPIRAN
viii
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sistem Pendinginan Udara ........................................................... 6
Gambar 2. Sistem Pendinginan Air................................................................ 7
Gambar 3. Sirkulasi Air Saat Mesin Dingin .................................................. 8
Gambar 4. Sirkulasi Air Saat Mesin Panas .................................................... 9
Gambar 5. Konstruksi Radiator ................................................................... 10
Gambar 6. Konstruksi Pompa Air................................................................ 11
Gambar 7. Konstruksi Tutup Radiator......................................................... 13
Gambar 8. Konstruksi Termostat ................................................................. 14
Gambar 9. Kipas Radiator............................................................................ 15
Gambar 10. Pemasangan Selang dan Klem ................................................ 16
Gambar 11. Botol Pelimpah......................................................................... 17
Gambar 12. Kerja Katup Pengatur Tekanan ................................................ 19
Gambar 13. Kerja Katup Vakum ................................................................. 20
Gambar 14. Cara Kerja Termostat Jenis Wax.............................................. 21
Gambar 15. Rangkaian Kipas Radiator........................................................ 23
Gambar 16. Sirkulasi Pendinginan Mesin ................................................... 24
Gambar 17. Pemeriksaan Termostat ............................................................ 27
Gambar 18. Perbaikan Kipas........................................................................ 28
Gambar 19. Pemeriksaan Pompa Air ........................................................... 29
Gambar 20. Pemeriksaan Kualitas Air Pendingin........................................ 31
ix
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Alat ..................................................... 39
Lampiran 2. Foto Proyek Akhir ....................................................................... 40
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk
selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam dunia otomotif
khususnya pada mobil terdapat berbagai macam system yang bekerja. Sistemsistem
tersebut bekerja saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Apabila salah satu sistem tidak bekerja dengan baik atau mengalami kerusakan,
maka mobil tidak dapat bekerja dengan sempurna atau mengalami kerusakan.
Tenaga yang diperoleh mesin merupakan hasil pembakaran campuran bahan bakar
dengan udara pada ruang bakar. Akibat lain dari proses pembakaran adalah
adanya panas yang apabila suhunya tidak dikontrol akan menghasilkan panas
yang berlebih pada mesin.
Sistem pendinginan pada mobil merupakan salah satu sistem yang
bekerja pada suatu mobil yang berfungsi untuk mengontrol temperatur pada
mesin, agar mesin dapat bekerja secara optimal. Sistem pendinginan yang biasa
digunakan pada mesin-mesin mobil ada dua macam, yaitu : system pendinginan
udara (air cooling system) dan system pendinginan air (water cooling system).
Sistem pendinginan air lebih rumit konstruksinya dibanding dengan system
pendinginan udara. Tapi, system pendinginan air mempunyai banyak keuntungan.
Mesin dengan pendingin air lebih aman, sebab ruang bakar dikelilingi oleh
pendingin (terutama air dengan aditive dan anti beku), juga bertindak sebagai
2
peredam bunyi. Air pendingin yang panas juga digunakan sebagai sumber panas
untuk pemanas udara dalam kendaraan.
Pada Toyota Starlet, pendinginannya menggunakan system pendinginan
air. Pada system ini, panas dari hasil pembakaran gas dalam ruang bakar dan
silinder sebagian diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding silinder dan
ruang bakar. Sirkulasi air pendingin ada beberapa macam cara, antara lain :
sirkulasi alam (natural circulation) atau thermo-syphon dan sirkulasi dengan
tekanan (forced circulation). Pada sirkulasi alam ini, air pendingin akan mengalir
dengan sendirinya, yang diakibatkan oleh perbedaan berat jenis dari air yang telah
panas dan yang masih dingin, dimana air yang telah panas berat jenisnya lebih
rendah dibanding dengan air yang masih dingin. Mesin yang menggunakan
sirkulasi alam hanya terbatas pada mesin dengan kapasitas rendah. Sirkulasi air
pendingin yang bekerja pada Toyota Starlet adalah sirkulasi dengan tekanan
(forced circulation). Keuntungan dari sirkulasi dengan tekanan adalah dapat
mempercepat sirkulasi air pendingin dan supaya temperatur kerja mesin lebih
cepat tercapai.
B. Permasalahan
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan judul ”Analisis Sistem
Pendinginan Pada Toyota Starlet” adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang
sistem pendinginan dan kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada mobil
Toyota Starlet yaitu meliputi :
1. Bagaimana prinsip kerja dari sistem pendinginan yang digunakan pada mesin
Toyota Starlet?
3
2. Komponen apa saja yang bekerja pada system pendinginan Toyota Starlet?
3. Apa troubleshooting yang sering terjadi dalam sistem pendinginan pada mesin
Toyota Starlet?
C. Tujuan
Tujuan dari pembahasan sistem pendinginan yang bekerja pada mesin
Toyota Starlet ini adalah :
1. Lebih mengetahui secara mendalam tentang sistem pendinginan yang bekerja
pada mesin Toyota Starlet.
2. Dapat mengetahui komponen-komponen yang bekerja pada sistem
pendinginan mesin Toyota Starlet.
3. Dapat menganalisis dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada
sistem pendinginan mesin Toyota Starlet.
D. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembahasan sistem pendinginan ini adalah
1. Menambah pengetahuan tentang sistem pendinginan pada Toyota Starlet.
2. Sebagai sumber informasi bagi dunia otomotif tentang cara menganalisis
kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada sistem pendinginan Toyota
Starlet.
3. Dapat membantu mengatasi atau memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
timbul pada sistem pendinginan Toyota Starlet.
4
E. Sistematika Tugas Akhir
Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh dalam memahami
penulisan ini, maka secara garis besar sistematika penulisan ini dibagi menjadi
tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.
Bagian awal penulisan ini terdiri dari : halaman judul, halaman
pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar
gambar.
Bagian isi penulisan tugas akhir terdiri dari : Bab I Pendahuluan,
meliputi latar belakang pemilihan judul, permasalahan, tujuan, manfaat dan
sistematika penulisan. Bab II Pembahasan berisi tentang konstruksi dan cara kerja
sistem pendinginan yang bekerja pada Toyota Starlet, dan analisis kerusakan yang
terjadi pada komponen-komponen sistem pendinginan Toyota Starlet, serta cara
memperbaiki kerusakan-kerusakan tersebut berdasarkan analisis dari kerusakan
yang terjadi. Bab III Penutup terdiri dari simpulan dan saran atas masalah yang
dikaji.
Akhir dari penulisan tugas akhir adalah daftar pustaka yang berisi
referensi buku-buku pendukung serta lampiran-lampiran.
5
BAB II
SISTEM PENDINGINAN
PADA TOYOTA STARLET
A. Landasan Teori
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya
over heating ( panas yang berlebihan ) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara
stabil. Pada mesin bensin, energi yang terkandung dalam bahan bakar diubah
menjadi energi efektif melalui proses pembakaran. Proses pembakaran akan
menghasilkan panas yang kemudian diubah menjadi tenaga mekanis. Dari panas
yang dihasilkan, hanya sekitar 25% yang digunakan sebagai tenaga penggerak.
Untuk mencegah terjadinya over heating yang akan merusak komponenkomponen
mesin, maka dibuatlah sistem pendinginan mesin.
Secara garis besar fungsi sistem pendingin suatu mesin dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu :
1. Untuk mengurangi panas yang berlebihan pada mesin.
2. Untuk mempertahankan temperatur mesin, agar selalu pada temperatur kerja
yang efisien.
3. Untuk mempercepat motor mencapai temperatur kerja yang ideal, karena
untuk mencegah terjadinya keausan yang berlebihan, kerja mesin yang kurang
baik, emisi gas buang yang berlebihan.
6
Cara pendinginan mesin yang diterapkan pada mesin motor yang selama
ini dikenal adalah sebagai berikut :
1. Pendinginan Udara ( Pendinginan Langsung )
Pendinginan udara digunakan jika panas dari mesin yang bekerja /
berputar dilewatkan sirip ke udara luar. Pendinginan udara biasanya digunakan
pada mesin satu silinder atau kendaraan berdaya kecil. Semua motor yang
didinginkan dengan udara, sekeliling silindernya dipasang sirip-sirip. Sirip-sirip
ini memperbesar luas bidang yang diinginkan. Pengaliran udara ada yang
berlangsung secara alami dan ada yang paksa.
Gambar 1. Sistem Pendinginan Udara
( Sumber : Motor Bakar )
2. Pendinginan Air
Sistem pendinginan air, panas dilewatkan / ditransfer ke air disekitar
ruang bakar dan silinder. Panas yang diserap oleh air pendingin akan
menyebabkan naiknya temperatur air pendingin tersebut. Panasnya ditransfer ke
sirip radiator, kemudian panas tersebut disemburkan ke udara. Air selanjutnya
7
kembali ke mesin. Secara umum, sistem pendinginan air adalah menggunakan
media air untuk sirkulasi pendinginannya. Untuk lebih jelasnya akan dibahas
dalam tugas akhir ini.
Gambar 2. Sistem Pendinginan Air
(Sumber : Motor Bakar)
B. Prinsip Kerja Sistem Pendinginan Toyota Starlet
Pada sistem pendinginan air terdapat dua jenis sirkulasi yang digunakan
untuk mendinginkan mesin, yaitu : sirkulasi alam dan sirkulasi tekan. Pada mesin
Toyota Starlet, sirkulasi yang digunakan adalah sirkulasi tekan. Sirkulasi tekan ini
juga banyak digunakan pada mesin-mesin yang lain, karena sirkulasi air pendingin
dapat berlangsung lebih cepat karena adanya pompa air. Sirkulasi tekan banyak
digunakan pada mesin-mesin sekarang, karena proses sirkulasi air yang lebih
cepat dan penggunaan radiator yang lebih kecil.
Adapun cara kerja dari sistem pendinginan pada Toyota Starlet adalah
sebagai berikut :
8
1. Saat Mesin Hidup
Saat mesin dihidupkan dan belum mencapai temperatur kerja mesin,
penyerapan panas oleh air pendingin belum diperlukan. Sirkulasi air hanya
disekitar kantong air karena adanya termostat yang belum membuka saat
temperatur air pendingin belum mencapai suhu kerja. Air pendingin pada
kantong-kantong air yang dipompa akan mengalir melalui saluran by pass,
sehingga akan kembali lagi ke kantong-kantong air.
Gambar 3. Sirkulasi Air Saat Mesin Dingin
( Sumber : Teknik-Teknik Servis Dasar )
Air pendingin yang berada pada sistem pendingin akan selalu cenderung
panas. Saat suhu mesin melebihi suhu optimal, maka termostat akan membuka
dan air yang berada pada kantong-kantong air akan mengalir menuju radiator
untuk didinginkan, sedangkan air yang dingin pada radiator akan mengantikan air
pada kantong air untuk mendinginkan mesin.
9
Gambar 4. Sirkulasi Air Saat Mesin Panas
( Sumber : Teknik-Teknik Servis Dasar )
2. Saat Mesin Mati
Saat mesin dimatikan, maka air pendingin yang berada pada kantong air
akan terus menyerap panas dari mesin. Saat mesin telah dingin, temperatur dan
volume cairan pendingin akan berkurang dan membentuk ruangan vakum dalam
radiator. Ketika terjadi kevakuman tersebut, maka vacum valve pada tutup radiator
akan membuka secara otomatis, yang kemudian akan menghisap udara segar
ataupun air dalam tanki cadangan untuk menganti kevakuman dalam radiator.
C. Komponen Sistem Pendinginan Toyota Starlet
Komponen yang digunakan dalam sistem pendinginan air Toyota Starlet
pada umumnya sama dengan sistem pendinginan air yang diterapkan pada mesinmesin
lainnya, antara lain :
10
1. Radiator
Radiator berfungsi untuk mendinginkan air yang telah panas dari mesin
dengan cara membuang panas air tersebut melalui sirip-sirip pendingin.
Konstruksi radiator meliputi :
Gambar 5. Konstruksi Radiator
( Sumber : Teknik-Teknik Servis Dasar )
a. Tanki Atas
Tanki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari mesin.
Tanki atas dilengkapi dengan lubang pengisian dan pipa saluran masuk dari
mesin.
b. Inti Radiator
Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar
temperatur air menjadi lebih rendah dari sebelumnya.
c. Tanki bawah
Tanki Bawah berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan
oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui pompa air.
11
2. Pompa Air
Gambar 6. Konstruksi Pompa Air
( Sumber : Pedoman reparasi Mesin Type 1E, 2E )
Konstruksi Pompa Air terdiri dari :
a. Impeller, berfungsi sebagai pembuat perbedaan tekanan pada pompa apabila
diputar. Pada impeller terdapat sudu yang bentuknya berlawanan dengan arah
putaran pompa, sehingga dapat menyebabkan aliran yang sempurna.
b. Poros dan Bantalan, merupakan komponen utama yang bagian depannya
dihubungkan dengan pully dan bagian belakang dihubungkan dengan impeller
pompa.
c. Water Pump Seal, berfungsi untuk mencegah bocornya air dari sistem
pendinginan, yang keluar melalui poros pompa air. Pencegahan bocornya air
12
dilakukan oleh cincin arang yang dipasang pada perapat, dimana cincin-cincin ini
saling menekan satu dengan yang lainnya.
d. Badan pompa, merupakan rakitan terluar dari pompa.
Fungsi dari pompa air adalah untuk mensirkulasikan air pendingin
dengan jalan membuat perbedaan tekanan udara melalui saluran hisap dan saluran
tekan yang terdapat pada pompa. Pompa yang digunakan pada sistem pendinginan
mesin Toyota Starlet adalah pompa sentrifugal (centrifugal pump).
3. Kantong Air ( Water Jacket )
Kantong air terdiri dari selubung / pembungkus terluar silinder dan
ruang bakar. Ruangan antara jaket air kiri dengan silinder ruang bakar dan
selubung merupakan ruang air tempat panas dikonveksikan. Ruang jaket air
diperluas untuk menyebarkan bagian logam yang terpanas dari mesin, seperti
dudukan katup.
4. Sumbat Penutup
Selama penuangan ke blok mesin, silinder mesin, dan kepala silinder
perlu untuk memberikan lubang dalam dua bagian besar. Lubang terletak pada
dinding terluar kantong air. Oleh sebab itu, harus disumbat. Sumbat dipasang pada
lubang jaket air dalam blok mesin dan kepala silinder. Penyumbat dipasang
dengan erat dalam masing-masing lubang bersama dengan seal ( perapat ) yang
cocok dan efektif yang membentuk sebuah perapat air.
Berikut ini adalah jenis-jenis penyumbat lubang :
a. Kap berbentuk langsung lebih besar dari lubang.
13
b. Cakram atau disc, bentuknya cembung langsing dan diameternya lebih kecil
dari lubang.
c. Uliran / sekrup yang lain ditemukan dalam beberapa mesin diesel dan mesin
alat berat yang disekrupkan dalam lubang.
5. Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih dari air pendingin
dengan jalan menahan exspansi dari air, pada saat air menjadi panas, sehingga
tekanan air menjadi lebih tinggi dari tekanan udara luar.
Gambar 7. Konstruksi Tutup Radiator
( Sumber : Motor bakar )
6. Termostat
Termostat adalah semacam katup yang membuka dan menutup secara
otomatis sesuai temperature cairan pendingin. Termostat dirancang untuk
mempertahankan temperature cairan pendingin dalam batas yang diizinkan.
Termostat dipasang antara radiator dan blok mesin. Bila temperature pendingin
rendah, katup menutup untuk mencegah agar air tidak masuk ke radiator. Bila
14
temperature meningkat, katup akan membuka, dengan demikian cairan akan
mengalir ke radiator.
Gambar 8. Konstruksi Termostat
( Sumber : Motor Bakar)
Termostat terdiri dari dua macam, yaitu model bellow dan model wax.
Toyota Starlet menggunakan termostat jenis wax. Termostat di pasang pada
kepala silinder, dimana pada bagian tersebut terdapat dudukan termostat. Bagian
atas dari termostat terdapat saluran yang menghubungkan dengan radiator dan
bagian bawah dari termostat berhubungan dengan air dari motor.
7. Kipas radiator
Kipas pada sistem pendinginan berfungsi untuk mengalirkan udara pada
inti radiator, agar panas yang terdapat pada inti radiator dapat dirambatkan dengan
mudah ke udara. Kipas ini terdiri dari sebuah bilah ( blade ) yang terbuat dari baja
tipis atau bahan plastik. Ketika kipas diputar, maka bilah menggerakkan udara ke
arah unit mesin.
15
Gambar 9. Kipas Radiator
( Sumber : Pedoman Reparasi Mesin Type 1E, 2E )
8. Selang-Selang Karet dan Penjepit / Klem Selang
Selang karet membuat hubungan yang fleksible antara mesin dan
radiator atau komponen lainnya, seperti pemanas, AC, dan lain-lain. Berikut ini
adalah nama dari bagian bermacam-macam selang sistem pendingin air :
a. Selang radiator atas
1). Menghubungkan bagian teratas dari radiator ke pengeluaran ( outlet )
ruang pengukur panas.
2). Menyalurkan air panas dari mesin ke radiator.
b. Selang radiator bawah
1). Menghubungkan bagian radiator terbawah ke saluran masuk pompa air.
2). Menyalurkan air hangat dari radiator ke mesin.
c. Selang by pass
1). Menghubungkan bagian lebih rendah pada ruang termostat ke sisi jalan
masuk pompa air.
2). Menyediakan sirkulasi ke pompa ketika termostat tertutup.
16
Penguat penjepit selang karet merupakan salah satu kelengkapan pada
komponen sistem pendinginan yang biasanya selalu berhubungan dengan selangselang
pada sistem pendinginan tersebut. Penguat penjepit (klem selang)
digunakan untuk hal-hal berikut :
a. Menjaga tekanan dalam sistem dengan menahan kelenturannya.
b. Membalut permukaan.
c. Menjadi peredam suhu dalam sistem pendinginan.
Gambar 10. Pemasangan Selang dan Klem
( Sumber : Pedoman Reparasi Mesin Type 1E, 2E )
9. Botol Pelimpah ( Reservoir )
Botol pelimpah dipasang dalam unit mesin dekat dengan radiator,
dihubungkan ke radiator, dialirkan oleh selang karet atau sering disebut dengan
pemulihan sistem pendingin untuk mengatasi kelebihan atau melimpahnya zat
pendingin dari radiator. Ketika sistem pendingin mulai panas, seperti sistem
pendingin zat pendingin ditransfer kembali ke radiator melalui selang.
17
Gambar 11. Botol Pelimpah
( Sumber : Pedoman Reparasi Mesin Type 1E, 2E )
10. Coolant dan Air Pendingin
Pendinginan mesin dengan air dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Pendinginan dengan air murni.
b. Pendinginan menggunakan air ditambah dengan zat kimia sebagai pendingin
( coolant ).
Sistem pendinginan dengan air murni mempunyai beberapa kelemahan
yaitu :
a. Pada saat suhu dingin terutama pada pagi hari, air dapat membeku yang
mengakibatkan terganggunya proses sirkulasi air pendingin didalam sistem.
Apabila terjadi pembekuan total, maka volume air pendingin akan bertambah,
yang mengakibatkan jebolnya radiator.
b. Kadar air mengandung kapur yang dapat mengakibatkan terjadinya
penyumbatan pada pipa-pipa radiator yang berakibat terganggunya proses
sirkulasi air.
18
c. Air dalam radiator mengandung kotoran yang dapat mengendap ke dalam
system pendinginan. Endapan kotoran yang berlebihan dapat mengakibatkan
terjadinya korosi.
Coolant adalah suatu cairan yang mengandung zat kimia, digunakan
untuk campuran cairan pendingin air yang bahan dasarnya ethylene glycol.
Ethylene glycol merupakan zat kimia yang sangat beracun. Bahan ini akan sangat
berbahaya bagi manusia bila masuk ke dalam organ tubuh sekitar 710 mg/kg berat
badan.
11. Sabuk ( Belt )
Sabuk ( belt ) merupakan komponen yang penting dalam system
pendinginan. Sabuk sudah digunakan sejak beberapa tahun yang lalu hingga
sekarang. Sabuk ini digunakan untuk menggerakkan pompa air serta alternator
pada system pengisian.
Sabuk yang digunakan biasanya disebut V-Belt, karena mempunyai
bagian yang terpotong berbentuk V, yang menambah efisiensi pemindahan daya.
V-Belt terdiri dari karet sintetis, tetron, dan dilapisi kanvas pada kedua sisinya.
D. Cara Kerja Komponen Sistem Pendinginan Air
1. Radiator
Cara kerja radiator :
a. Air hangat dari mesin ditekan ke bagian atas radiator oleh pompa air.
b. Air berpindah ke bagian bawah melewati tube ( inti ) radiator sehingga terjadi
perbedaan tekanan pada bagian atas dan bawah yang disebabkan oleh tekanan
19
pompa air. Dengan adanya tekanan dari pompa air tersebut, maka terjadi
perubahan berat jenis air.
c. Air yang melewati tube, panasnya akan diredam / diserap melalui dinding tube
pipa inti radiator dan rusuk pendingin.
d. Dalam waktu yang sama, udara ditekan melalui tube dan rusuk, oleh gerakan
maju kendaraan dan kipas.
e. Saat udara didinginkan oleh dinding tube dan rusuk pendingin, panas
disemburkan ke udara luar.
f. Air hangat tinggal di tanki bawah radiator dan masuk ke saluran pompa air.
2. Tutup Radiator
Cara kerja tutup radiator terdiri atas dua tahap, yaitu pengontrolan
berdasarkan kenaikan dan penurunan tekanan.
a. Pengontrolan berdasarkan kenaikan tekanan
Pengontrolan sejumlah tekanan yang terjadi pada system pendinginan,
tutup radiator disatukan dengan klep relief penekan, dengan sebuah pegas yang di
bebani. Cara kerja klep tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 12. Klep Relief Penekananan Saat Air Memuai
( Sumber : Step 1 )
20
Air memuai bila dipanaskan adalah akibat pembakaran yang
menyebabkan pengembangan. Pengembangan atau expansi ini mereduksi volume
( memperkecil volume dari udara ) atau tekanan air pada bagian atas radiator.
Untuk tekanan tertentu, katup akan terbuka karena tekanan pegas dan pada
tekanan ideal katup akan tertutup oleh pegas, selanjutnya tekanan akan kembali
pada nilai tertentu jika air telah panas.
b. Pengontrolan berdasarkan penurunan tekanan
Mesin posisi off, air yang ada dalam system pendinginan akan menjadi
dingin dan tekanannya menurun. Jika tekanan udara luar menurun, system akan
menutup, jika tekanan menurun dibawah tekanan udara luar, suatu kevakuman
akan terjadi di dalam system. Selanjutnya katup akan terbuka hingga menekan
pegas, air akan melimpah keluar dari radiator ke botol pelimpah. Sebaliknya jika
tekanan dalam system pendinginan sama dengan tekanan atmosfer, pegas akan
menutup katupnya.
Gambar 13. Relief Valve Saat Terjadi Kevakuman Pada Kantong Air
( Sumber : Step 1 )
21
3. Termostat
Termostat jenis wax yang diterapkan untuk mesin Toyota Starlet cara
kerjanya adalah sebagai berikut :
Gambar 14. Cara Kerja Termostat Jenis Wax
( Sumber : Teknik-Teknik Servis Dasar )
Pada saat air pendingin suhunya masih rendah, katup tertutup atau
saluran dari mesin ke radiator tertutup, karena lilin (wax) masih belum memuai.
Apabila temperatur air pendingin naik sekitar 80ºC sampai dengan 90ºC, lilin
akan memuai dan selanjutnya akan menekan karet. Karet ini akan berubah bentuk
dan akan menekan poros katup. Oleh karena posisi poros tidak berubah, maka
karet yang sudah berubah bentuk itu akan membawa katup agar membuka. Untuk
menghindari terjadinya tekanan air yang tinggi pada saat katup thermostat
tertutup, pada saluran dibawah katup dibuatkan saluran ke pompa air. Saluran ini
lebih dikenal dengan sebutan saluran pintas (by pass passage).
22
4. Pompa Air
Sesuai dengan posisinya saat mesin distart, maka :
a. Kipas pompa berputar kira-kira sesuai putaran mesin karena pompa air
digerakkan poros engkol melalui perantaraan pully dan belt.
b. Putaran tenaga kipas dari air mengalir ke pusatnya / tengah.
c. Tekanan air di sisi pompa mengakibatkan tekanan rendah pada pusatnya.
d. Tenaga air di daerah tekanan rendah akan melewati saluran masuk. Itu akan
mengakibatkan perbedaan tekanan saluran masuk pompa dan pusat dari kipas.
e. Termostat membuka dan air akan bersirkulasi dari mesin ke radiator, dari
radiator ke pompa melalui saluran masuk kipas, akhirnya tekanan tersebut akan ke
mesin.
f. Sesuai tekanan mesin, pompa akan memberikan tekanan yang menyebabkan
air mengalir.
5. Botol Pelimpah ( Reservoir )
Prinsip kerja botol pelimpah adalah berdasarkan cara kerja radiator,
apabila mencapai suhu kerja mesin, air akan bersirkulasi melalui tutup radiator.
Air yang berada dalam siklus dengan suhu tinggi akan membuka klep dari tutup
radiator, sehingga air akan mengalir ke botol pelimpah. Waktu suhu mesin mulai
berkurang, tekanan yang berada dalam tutup radiator menjadi lebih rendah,
sehingga terjadi kevakuman dan mengakibatkan air yang berada di dalam botol
pelimpah akan tersedot ke dalam radiator.
23
6. Kipas Radiator
Gambar 15. Rangkaian Kipas Radiator
Kipas pendingin digerakkan oleh motor listrik. Ketika temperature
meningkat pada suhu tingkat yang ditetapkan (93°), water temperature sensor
akan menghubung, sehingga merangsang motor relay mengerakkan motor, dan
kemudian menggerakkan kipas pendingin. Kipas pendingin hanya bekerja bila
dibutuhkan, ini berarti bahwa mesin dapat mencapai temperature operasi yang
optimal dengan lebih cepat. Selain itu dapat membantu mengurangi penggunaan
bensin dan bunyi tali kipas.
24
E. Proses Sirkulasi Pendinginan
Gambar 16. Sirkulasi Pendinginan Mesin
( Sumber : Teknik-Teknik Servis Dasar )
Sirkulasi pendinginan mesin Toyota Starlet berawal dari radiator
kemudian air di hisap oleh pompa air dan dikirim ke kantong-kantong air pada
silinder mesin, pompa ini dipasang pada bagian depan dari mesin dan digerakkan
oleh poros engkol melalui perantara V-Belt. Air yang berada di kantong-kantong
air berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian mesin yang memerlukan
pendinginan. Setelah air digunakan untuk mendinginkan, suhunya akan naik.
Sebelum air masuk ke radiator, terlebih dahulu masuk ke saluran simpangan yang
dilengkapi thermostat yang akan mengatur aliran air yang menuju ke radiator atau
by pass ke kantong-kantong air. Termostat akan mem by pass air, apabila suhu air
kurang dari suhu kerja mesin. Air yang masuk ke radiator dengan melalui selang
25
akan didinginkan dengan persinggungan udara yang diserap oleh sirip-sirip yang
menyelubungi pipa air. Untuk mempercepat pendinginan air setelah bersirkulasi,
maka diperlukan kipas dan aliran udara dari luar. Apabila tekanan dalam system
pendingin mesin berlebihan, maka tutup radiator akan mengalirkan air ke botol
pelimpah. Sirkulasi tersebut berlangsung terus-menerus selama mesin bekerja.
F. Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada system pendinginan dan
cara mengatasinya
Proses pendinginan pada mesin terganggu apabila terdapat gangguan
operasional pada komponen system pendinginan mesin itu sendiri. Hal ini dapat di
identifikasikan melalui pemeriksaan yang dilakukan. Apabila pada system
pendinginan sudah terdapat kelainan-kelainan, bukan tidak mungkin di ikuti
penurunan daya dari mesin.
Penurunan daya mesin yang dikaitkan dengan system pendinginan pada
dasarnya ada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Suhu diatas rata-rata (overheating)
Terjadinya overheating dapat diamati pada temperature air pendingin
yang selalu tinggi. Dengan kenaikan temperature mesin yang diamati pada air
pendingin, selanjutnya akan menyebabakan beberapa komponen mesin
mengalami perubahan bentuk yang berlebihan akibat dari pemuaian seperti piston
pada silinder serta komponen lain yang rawan akan panas. Akibat lanjutan yang
dapat dirasakan adalah adanya kenaikan kerugian akibat gesekan (friction loss).
26
Secara prinsip, penyebab dari overheating adalah aliran dari air
pendingin dan udara pada radiator yang mengalami gangguan. Penyebab dari
terganggunya system pendinginan yang menyebabkan terjadinya panas berlebihan
(overheating).
a. Radiator mampet
Jika radiator mampet pada saluran udara maupun saluran air,
kemampuan membuang panas dari radiator menjadi menurun sehingga
temperature air pendingin setelah melalui radiator akan tetap tinggi
b. Katup thermostat macet
Jika aliran air terganggu, temperature air akan naik dan kemungkinan
menguap akan lebih besar. Disamping itu, terganggunya aliran air disebabkan
salah satunya dari katup thermostat yang sudah macet. Jadi, dengan macetnya
katup tersebut jumlah aliran massa air akan terganggu, penguapan air akan besar
dan jumlah air yang bersirkulasi didalam mesin menjadi berkurang atau cepat
habis.
c. Kipas radiator tidak berfungsi
Apabila kipas radiator tidak berfungsi dengan baik, maka system
pengaliran udara menuju radiator akan terganggu. Hal ini dapat diakibatkan oleh
rusaknya system elektronik pada kipas, sehingga kipas tidak dapat berfungsi
dengan baik.
d. Kekurangan air pada system pendingin
Kekurangan air pada system pendingin berarti akan mengurangi media
yang digunakan untuk mendinginkan mesin. Dengan kurangnya air, maka panas
27
tidak dapat diserap secara baik oleh system pendingin, yang berakibat terjadinya
panas berlebih pada mesin.
Cara mengatasi serta tindakan yang harus dilakukan jika mesin terlalu
panas (overheating).
1. Kekurangan air, dapat diatasi dengan menambah air pendingin dan memeriksa
kebocorannya.
2. Thermostat yang rusak harus diganti
Periksa suhu pembuka katup dan saat terangkatnya katup. Jika suhu
pembukaan katup dan terangkatnya katup tidak menurut spesifikasi, ganti
thermostat. Suhu pembukaan katup 80ºC - 84ºC dan terangkatnya katup lebih dari
8 mm pada 95ºC.
Gambar 17. Pemeriksaan Termostat
(Sumber : Pedoman Reparasi Mesin Tipe 1E, 2E)
3. Kipas radiator yang tidak bekerja dapat diatasi dengan diperbaiki atau diganti.
Hubungkan baterai dan ampermeter dengan konektor motor kipas. Cek
bahwa motor berputar lembut, dan cek pembacaan pada ampermeter (kuat arus
28
standar 3,2 - 4,4 A). Bila kuat arus tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti motor
kipas pendingin.
Gambar 18. Perbaikan Kipas
(Sumber : Pedoman Reparasi Mesin Tipe 1E, 2E)
4. Saluran pendinginan yang tersumbat radiator atau jaket air harus dibersihkan.
2. Suhu dibawah normal
Terjadinya over cooling dapat diamati pada temperature air pendingin
yang selalu rendah (jauh dibawah temperature kerja idealnya ± 80°). Dengan
adanya kenaikan kerugian karena pendinginan, ini berarti daya mekanis yang
dihasilkan.
Cara mengatasi serta tindakan apabila mesin terlalu dingin (over
cooling) :
a. Apabila yang rusak thermostat, maka harus diatasi dengan menganti
thermostat.
b. Jika udara terlalu dingin, radiator harus ditutup.
29
3. Air Pendingin Cepat Habis
Mesin Toyota Starlet menggunakan system pendinginan dengan air,
penggunaan system pendinginan dengan air berarti pada mesin tersebut
menggunakan air sebagai media penyerap panas.
Hal-hal yang dapat menyebabkan kekurangan air pendingin adalah
radiator bocor. Kebocoran pada radiator akan menyebabkan air pendingin cepat
habis, karena air yang berada pada radiator akan keluar melalui kebocoran
tersebut. Cara mengatasi serta tindakan apabila mesin kekurangan air adalah :
a. Kebocoran pada radiator dapat diatasi dengan memperbaiki radiator.
b. Selang yang longgar atau rusak dapat diatasi dengan penghubung selang di
pererat atau diganti.
c. Pompa air yang bocor dapat diperbaiki atau diganti.
Periksa bahwa tidak terdapat gejala kebocoran dari lubang penguras air,
jika perlu ganti perapat. Periksa juga bantalan pompa air, jika tidak dapat bekerja
dengan halus, ganti bantalan pompa air.
Gambar 19. Pemeriksaan Pompa Air
(Sumber : Pedoman Reparasi Mesin Tipe 1E, 2E)
30
d. Gasket kepala silinder yang bocor dapat diatasi dengan mengganti gasket atau
mengencangkan.
4. Terdapat Bunyi Pada Sistem Pendinginaan
Gerakan dari komponen mesin diantaranya komponen system pendingin
dapat menimbulkan bunyi. Tetapi apabila bunyi tersebut tidak lazim dari
biasanya, hal ini harus kita periksa sumber dari bunyi tersebut. Adapun penyebab
yang sering terjadi adalah :
a. Bantalan pompa rusak
Bantalan pompa yang rusak dapat menyebabkan putaran pompa tidak
stabil, sehingga menyebabkan bunyi.
b. Daun kipas pompa longgar atau bengkok
Daun kipas yang longgar atau bengkok akan menyebabkan bunyi pada
saat kipas berputar.
Cara mengatasi serta tindakan apabila terdapat bunyi pada system
pendingin adalah :
1). Bantalan pompa yang rusak dapat diatasi dengan mengganti rakitan bantalan.
2). Daun kipas pompa yang longgar atau bengkok dapat diatasi dengan cara daun
kipas dipererat, diperbaiki, atau diganti.
5. Air Radiator Tercampur Oli
Kejadian yang sering terjadi adalah sambungan-sambungan pada blok
mesin bocor. Sehingga oli dapat masuk ke radiator lewat kebocoran tersebut. Oli
tersebut seharusnya melumasi komponen, karena ada kebocoran akhirnya oli
masuk ke mantel air, sehingga kualitas air pendingin kurang baik.
31
Cara mengatasi serta tindakan apabila air pendingin tercampur oli
adalah dengan memeriksa kebocoran pada sambungan-sambungan blok mesin,
ganti gasket-gasket pada sambungan yang menyebabkan kebocoran oli.
6. Air Pendingin Kotor
Setelah bersirkulasi serta pemakaian yang sudah lama, air radiator
menjadi kotor. Hal tersebut dikarenakan ada kotoran-kotoran yang bercampur
dengan karat dan sebagainya. Cara mengatasi dan tindakan apabila air pendingin
kotor adalah mengganti air pendingin dengan yang bersih.
Gambar 20. Pemeriksaan Kualitas Air Pendingin
(Sumber : Pedoman Reparasi Mesin Tipe 1E, 2E)
32
G. Skema Gangguan Sistem Pendinginan Toyota Starlet
Gangguan Kemungkinan Penyebab Cara Mengatasi
Mesin terlalu panas
(overheating)
Kekurangan air pendingin
Kipas rusak
Termostat
Pompa air rusak
Radiator tersumbat
Menambah air pendingin
Memperbaiki sistem dari kipas
yang mengalami kerusakan.
Periksa thermostat, bila
mengalami kerusakan ganti.
Mencari kerusakan pada
pompa, kemudian perbaiki.
Apabila tidak dapat
diperbaiki, ganti dengan
pompa yang baru.
Bersihkan kotoran-kotoran
yang menempel pada pipa air
radiator, inti radiator, dan
perbaiki sirip-sirip apabila
mengalami kerusakan.
Mesin terlalu dingin
(over cooling)
Thermostat rusak
Udara sekitar dingin
Periksa thermostat, ganti bila
rusak.
Jika udara sekitar terlalu
dingin, radiator harus ditutup.
33
Air pendingin cepat
habis
Radiator bocor
Selang radiator longgar
atau rusak
Pompa air bocor
Gasket kepala silinder
bocor
Mesin bekerja pada suhu
terlalu tinggi
Periksa kebocoran yang terjadi
dan perbaiki.
Kencangkan klem pada selang
dan ganti selang apabila
mengalami kebocoran.
Perbaiki pompa, bila tidak
memungkinkan, ganti dengan
pompa yang baru.
Ganti gasket dan kencangkan
baut kepala silinder sesuai
dengan spesifikasi.
Periksa penyebab terjadinya
panas berlebih tersebut,
kemudian perbaiki.
Terdapat bunyi
pada system
Bantalan pompa rusak
Daun kipas ada yang
bengkok
Ganti bantalan pompa.
Perbaiki daun kipas yang
rusak, apabila tidak bisa, ganti
yang baru.
34
buruk
buruk
buruk
buruk
buruk
buruk
H. Diagram Alur Troubleshooting
Mesin Terlalu Panas
Mesin terlalu dingin
Periksa air pendingin
Periksa radiator
Periksa kipas
Periksa pompa air
Tambah atau ganti air pendingin
Bersihkan, perbaiki atau ganti
radiator
Perbaiki atau ganti
Ganti thermostat
Perbaiki kerusakan atau ganti
Periksa thermostat
Periksa kondisi udara
sekitar
Periksa thermostat
Tutuplah radiator dengan kain
Ganti thermostat
buruk
35
buruk
buruk
buruk
buruk
buruk
buruk
buruk
buruk
Air Pendingin Cepat Habis
Terdapat Bunyi Pada Sistem Pendinginan
Air Pendingin Tercampur Oli
Periksa radiator
Periksa selang dan klem
Periksa suhu mesin
Periksa pompa air
Periksa gasket kepala
silinder
Perbaiki kebocoran
Kencangkan klem dang anti selang
yang bocor
Perbaiki penyebab suhu terlalu
tinggi
Perbaiki atau ganti
Ganti gasket dan kencangkan baut
sesuai spesifikasi
Periksa bantalan pompa
Periksa kipas
Ganti bantalan dan seal atau ganti
pompa
Perbaiki daun kipas dan
kencangkan
Periksa sambungan blok
mesin
Periksa gasket-gasket
blok mesin
Perbaiki sambungan dan
kencangkan baut
Ganti gasket yang rusak
buruk
36
buruk
buruk
Air Pendingin Kotor
Periksa kualitas air
pendingin
Periksa komponenkomponen
system
pendingin
Ganti air pendingin
Bersihkan karat dan kotoran atau
ganti kompononen system pendingin
37
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Sistem pendinginan yang terdapat pada Toyota Starlet menggunakan sistem
pendinginan air dengan sistem aliran paksa.
2. Komponen sistem pendinginan Toyota Starlet adalah : radiator, tutup radiator,
pompa air, botol pelimpah, kipas, selang karet dengan klem, dan thermostat.
3. Kerusakan yang terjadi pada sistem pendinginan Toyota Starlet berkaitan
dengan komponen-komponen yang digunakan.
B. Saran
1. Lakukan pengecekan sistem pendinginan pada mobil secara berkala, untuk
mempertahankan kerja dari mesin.
2. Lakukan pemeriksaan dan perbaikan terhadap komponen-komponen system
pendinginan, apabila terdapat gejala-gejala kerusakan sesuai dengan analisis
yang dilakukan.
3. Sebelum menghidupkan mesin, lakukan pengecekan terhadap kualitas air dari
kotoran dan tercampurnya minyak pelumas, serta periksa jumlah air pendingin
dengan mengukur tinggi permukaan pada lubang pengisian radiator.
38
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1993. “Pedoman Reparasi Mesin 1E, 2E Toyota Starlet”. Jakarta : PT.
Toyota Astra Motor.
Anonim, 1995. “New Step I Trainning Manual”. Jakarta : PT. Toyota Astra
Motor.
Anonim, 1996. “New Step II Trainning Manual”. Jakarta : PT. Toyota Astra
Motor.
Anonim, 1996. “Pedoman Reparasi Mesin Seri K”. Jakarta : PT. Toyota Astra
Motor.
Daryanto, 1999. Teknik Pemeliharaan Mobil. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Daryanto, 1999. Pengetahuan Komponen Mobil. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Related Post

Next
First